tabungan pendidikan anak Tidak sedikit orang tua masih dilema menentukan antara asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan untuk anak...
![]() |
tabungan pendidikan anak |
Tidak sedikit orang tua masih dilema menentukan antara asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan untuk anak. Keduanya benar sama-sama membantu menyiapkan finansial supaya sang buah hati dapat sekolah hingga ke perguruan tinggi. Tetapi, mana yang lebih baik dan menjanjikan? Tabungan Pendidikan Anak atau Asuransi Pendidikan? Sebentar, bukankah pemerintah telah mencanangkan program pendidikan gratis?.
Tunggu dulu, jangan salah! Biaya pendidikan tidak hanya tentang iuran bulanan dan juga biaya bangunan. Masih ada printilan lain yang jika ditotal-total berjumlah besar juga. Sebagai contoh, perlengkapan sekolah, seragam, transportasi, dan juga biaya lainnya. Apalagi, waktu di jenjang perguruan tinggi. Di samping biaya kuliah, anak anak anda mungkin harus merantau sehingga memerlukan biaya tambahan layaknya tempat tinggal dan konsumsi sehari-hari.

Sebab dengan banyaknya alasan itu, orangtua harus menyiapkan dana pendidikan sedini mungkin dan menentukan produk yang tepat biar tidak ketar-ketir waktu dananya diperlukan. Sebagai produk perbankan, tabungan pendidikan anak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi, jika bank tempat anda menabung mengalami kebangkrutan, dana tabungan akan tetap aman. Sementara itu, asuransi pendidikan adalah produk perusahaan asuransi.
Sekalipun dapat dibeli di bank hanya berperan sebagai agen penjual. Di samping itu, hasil tabungan pendidikan telah dapat diduga dan kalkulasikan sesuai kesepakatan awal. Sedangkan hasil asuransi unit link tidak tetap, dapat lebih untung Tetapi tidak menutup kemungkinan juga jadi lebih keok. Di sudut yang berbeda, asuransi mempunyai peran utama yaitu sebagai proteksi. Jadi, tidak hanya memberi dana yang telah diserahkan badan juga bunga, Tetapi juga memberi jaminan perlindungan finansial pendidikan.
Sebagai contoh, untuk polis dengan tanggungan Rp 100 juta dan masa tempo 10 tahun, jika dalam periode lima tahun pemegang polis meninggal dunia, ahli waris tetap mendapatkan dana tanggungan sebesar Rp 100 juta ditambah hasil investasi dari premi yang dibayar tiap bulannya. Meski begitu, tabungan pendidikan juga mempunyai asuransi. Namun, tentu saja nilai tanggungannya kecil. Itu karena, fokus utama tabungan pendidikan anak bukan sebagai proteksi. Sebagai contoh, anda memilih tabungan berjangka dengan tempo lima tahun. Kalau kalau anda meninggal dunia waktu tabungan baru berjalan tiga tahun, ahli waris tetap mendapatkan dana sejumlah total tabungan selama lima tahun.
COMMENTS